Cara Kerja Terapi Bekam Menurut Dunia Kedokteran

Cara Kerja Terapi Bekam Menurut Dunia Kedokteran


Dalam bukunya " sembuh dengan satu titik ", seorang ahli kesehatan bernama dr. Wadda' Amani Umar  menjelaskan bahwa secara kedokteran tradisional, bahwa dibawah kulit, otot maupun fascia terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. 

Antara poin satu dengan pion lainnya saling berhubungan membujur dan melintang membentuk jaring-jaring atau jala. Jala ini dapat disamakan dengan Meridian (jalur khayal yang berkhasiat sebagai jalur energi dalam kedokteran cina) atau Habl (istilah meridian dalam kedokteran tradisional arab). 



Dengan adanya jala ini, maka terdapat hubungan yang erat antara bagian dalam dengan bagian luar, antara bagian kiri tubuh dan bagian kanan tubuh, antara organ-organ tubuh dengan jaringan bawah kulit, antara organ yang satu dengan yang lainnya, antara organ tangan dan kaki, antara organ padat dengan organ berongga dan lain sebagainya. Sehingga membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan dan dapat bereaksi secara serentak.

Kelainan yang terjadi pada poin ini dapat ditularkan dan mempengaruhi poin lainnya. Juga sebaliknya, pengobatan pada satu poin akan menyembuhkan poin lainnya. Teori ini dapat menjelaskan bahwa seseorang yang sakit matanya tidak perlu dibekam pada matanya, namun dapat dibekam di daerah kepala atau sekitar tengkuknya . Atau seseorang yang mengalami gangguan pada pencernaannya dapat dilihat gambaran penyakit di lidahnya. Sehingga untuk mengobati pencernaannya dapat dibekam pada titik pencernaan atau lidahnya dan sebaliknya untuk mengobati penyakit pada lidahnya dapat dibekam di poin saluran pencernaannya.

Dan ternyata ilmu medis barat sangat tertarik dengan fenomena itu, meraka pun melakukan penelitian. Mereka menemukan poin-poin itu adalah poin istimewa "Motor Points" pada perlekatan Neuromuskular yang banyak mengandung Mitokondria, kaya pembuluh darah, mengandung tinggi Mioglobin sebagian besar selnya menggunakan Metabolisme Oksidatif dan lebih banyak mengandung Cell Mats, Kelenjar Limfe, Kapiler, Venula, Bunble dan Pleksus Saraf serta Ujung Saraf Akhir dibanding dengan daerah yang bukan poin istimewa. Mereka membuktikan bahwa apabila dilakukan pembekaman pada satu poin, maka kulit (Kutis), jaringan bawah kulit (Sub Kutis) Fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan dari Mast Cell dan lain-lain. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti Serotonin, Hastamin, Bradikinin, Slow Reacting Subtance (SRS) serta zat-zat yang belum diketahui.

Zat-zat inilah yang menyebabkan terjadinya dilatasi Kapiler dan Arteriol serta Flare Reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi Kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadi perbaikan Mikrosirkulasi pembuluh darah. 
Akibatnya timbul Relaksasi (Pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat Vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya Corticotropin Releasing Factor (CRF) serta Realising Factors lainnya oleh Adenohipofise. 

CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, Corticotrophin dan Corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan Permeabilitas Sel. Sedangkan golongan histamine yang ditimbulkannya mempunyai manfaat dalam proses reparasi (Perbaikan) sel dan jaringan yang rusak, serta memacu pembentukan Reticulo Endothial Cell, yang akan meningkatkan daya resistensi (Daya tahan) dan imunitas (Kekebalan) tubuh.

Penelitian lainnya menunjukan bahwa pembekaman di kulit akan menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit tang dilanjutkan pada Cornu Posterior Medulla Spenalis melalui syaraf A delta dan C, serta Traktus Spino Thalamicus ke arah Thalamus yang akan menghasilkan Endorphin. Sedangkan sebagian ransangan lainnya akan diteruskan melalui serabut Aferen Simpatik menuju Motor Neuron dan menimbulkan Reflek Intubasi Nyeri. Efek lainnya adalah dilatasi pembuluh darah kulit dan peningkatan kerja Jantung.

Pada sistem Endokrin terjadi pengaruh pada sistem sentral melalui Hypothalamus dan Pituitary sehingga menghasilkan ACTH, TSH, FSH-LH, ADM. Sedangkan melalui sistem Perifer lansung berefek pada organ untuk menghasilkan hormon-hormon Insulin, Thyroxin, Adrenalin, Corticorthopin, Ekstrogen, Progesterone, Testosterone. Hormon-hormon inilah yang bekerja di tempat jauh dari pembekaman.

Itulah khasiat bekam yang ternyata telah dibuktikan oleh ilmu Medis Modern dan ternyata sangat besar manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Tidak salah memang karena bekam ini adalah peninggalan Rasul yang merupakan nasehat penghuni langit para Malaikat untuk penghuni Bumi manusia-manusia yang ingin sehat, "Aku tidak berjalan dihadapan sekelompok Malaikat pun pada malam ketika aku di Isro'kan, kecuali mereka berkata, Wahai Muhammad, perintahlah umatmu agar berbekam!" (Shohibu 'I jami' : 5671).

Sumber : Handbook Bekam Sinergi.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di WA : 0895605818112
Share on Google Plus

About marshal

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment2

1 komentar :

  1. Informasi yang bermanfaat terimakasih atas informasinya sangat membantu

    BalasHapus